HTC One M8 yang punya bodi metal mungkin lebih familiar di
telinga konsumen. Namun sebenarnya HTC juga punya HTC One E8 yang
kinerjanya tak jauh berbeda dengan ponsel Flagship HTC itu. Malahan
harganya lebih murah. Seperti apa?
Jadi HTC One E8 sebenarnya adalah versi polycarbonate dari HTC One M8. Secara desain, ponsel ini punya bentuk yang saling mendekati. Perbedaan paling kentara terletak di material
bodinya yang pada HTC One E8 dibalut oleh bahan yang populer disebut plastik.
Tapi meski berbahan polycarbonate, konsumen tetap disuguhkan bulid quality menawan khas HTC. Apalagi HTC One E8 memang ditempatkan di segmen kelas atas yang posisinya hanya setingkat di bawah HTC One M8 yang dibalur metal.
Secara kinerja, HTC One E8 juga mumpuni karena dibekali spesifikasi yang hampir sama persis dengan HTC One M8. Memang ada sedikit perbedaan, tapi tetap saja ponsel ini layak berada di kelas atas. dan dihargai senilai Rp 6 jutaan ini. Penasaran seperti apa? Simak ulasannnya.
1. Desain mewah ala HTC
Soal build quality, HTC memang masih menjadi
produsen ponsel yang disegani. Hal itu pun terlihat pada HTC One E8.
Meski mengandalkan bodi plastik, siapa yang memegangnya pasti akan
dibuat tersenyum oleh kualitasnya.
Apalagi HTC One E8 juga punya desain yang sangat mirip dengan HTC One M8. Terutama dari tampak depan, baik dari penempatan kamera depan dan sepasang speaker stereo boomsound yang ada di bagian atas dan bawah layarnya.
Yang kurang cuma bezel di bagian pinggirannya. Mungkin bila ada, HTC One E8 akan dikira sebagai HTC One M8 dilihat dari depan. Namun bila melongok ke belakang, konsumen akan disodorkan kelir bernuansa matte yang bikin HTC One E8 mantap di genggaman.
HTC secara pintar juga memberikan aksen warna emas yang melingkari bagian kamera dan juga lampu flash-nya. Pemanis tersebut pun sukses menambah kesan mewah pada HTC One E8.
Tapi jangan harap menemukan fitur duo-camera pada HTC One E8, karena HTC hanya menanamkan sebuah kamera 13 MP sebagai kamera utamanya. Pun begitu soal kualitas jepretannya tak perlu diragukan lagi.
Penempatan slot kartu sim dan micro SD sama seperti HTC One M8 yakni ada di sisi atas kiri dan kanan. Begitu juga tombol power yang terletak di sisi kanan. Sedangkan tombol power berada di sisi atas, namun digeser ke tengah dan dilabur warna emas.
Adapun untuk port micro USB dan jack audio 3,5 mm sama-sama ditempatkan di bagian bawah.
Karena ditempatkan hanya setingkat di bawah HTC One M8,
praktis spesifikasi HTC One E8 memang tak berbeda jauh dengan ponsel
flagship HTC itu. Ponsel ini dibekali prosesor Snapdragon 801, yang
dipadu dengan besaran RAM mencapai 2 GB.
Pilihan memori internalnya adalah 16 GB dan 32 GB. Namun bila dirasa kurang mencukupi, pengguna bisa meningkatkan kapasitasnya lewat slot micro SD yang bisa menelan hingga ukuran 128 GB.
Seperti HTC One M8, versi plastiknya ini juga memiliki bentang layar 5 inch dengan resolusi Full HD (1920x1080 pixel). Tapi untuk sektor kameranya dipangkas oleh HTC dari yang tadinya mengusung fitur duo-camera 4 MP berteknologi ultrapixel, menjadi sebuah kamera 13 MP tanpa teknologi ultrapixel. Pun begitu kamera depannya sama-sama 5 MP.
HTC juga tak luput membenamkan speaker stereo BoomSound yang punya kualitas suara yang sama dengan yang ada di HTC One M8. Namun meski bisa memberi nilai tambah tersendiri, speaker pada ponsel bisa dibilang belum punya daya tarik bagi pengguna. Karena kebanyakan pengguna biasanya lebih mempertimbangkan sektor kamera dan kinerja.
Bicara soal spesifikasi mumpuni belum afdhol rasanya bila
belum diuji menggunakan aplikasi benchmark. HTC One E8 pun dijajal
menjalankan tes menggunakan aplikasi AnTuTu dan 3D Mark untuk
membuktikan performanya.
AnTuTu
Menggunakan AnTuTu, dari pengujian yang di lakukan, HTC One E8 berhasil mencatatkan skor 47661 poin. Menariknya, hasil tersebut malah lebih tinggi dibanding HTC One M8 yang cuma bisa menorehkan skor di angka 43287 poin.
Tak cuma itu, Galaxy S5 yang merupakan andalan Samsung juga dipaksa bertekuk lutut karena hanya sanggup mendapat poin sebesar 42437 poin.
HTC One E8 baru mengaku kalah dari Galaxy Note 4 dengan raihan skor 48622 poin. Tapi seperti diketahui, phablet jagoan Samsung itu telah dibekali prosesor yang lebih tinggi yakni Snapdragon 805, jadi ya wajar saja.
3D Mark Ice Storm Unlimited
Pengujian dengan Ice Storm Unlimited, lagi-lagi HTC One E8 menorehkan hasil mengagumkan. Ponsel ini berhasil mencatatkan skor sebesar 20.672 poin. Skor tersebut bahkan sukses melampaui Galaxy Note 4, Galaxy Note Edge, Galaxy S5, iPhone 6, iPhone 6 Plus, dan juga Xperia Z3.
Rata-rata ponsel kelas atas itu menorehkan skor di angka yang masih di bawah 20 ribu poin. Padahal ada beberapa di antaranya yang malah sudah pakai prosesor Snapdragon 805, yang notabene lebih baik dari Snapdragon 801 yang dipakai HTC One E8.
Adapun yang bisa mengalahkan HTC One E8 adalah Galaxy S5 Plus. Varian terkencang Galaxy S5 ini berhasil menorehkan angka sebesar 21275 poin.
Meski tanpa hadirnya teknologi Ultrapixel, kualitas jepretan
HTC One E8 yang dibekali kamera 13 MP sebenarnya tak kalah mumpuni.
Namun meski secara keseluruhan terbilang sangat baik, ada beberapa
faktor yang sedikit diluar ekspektasi.
Hal itu terlihat dari hasil jepretan di kondisi indoor. Secara pewarnaan, jepretan HTC One E8 sebenarnya sudah sangat baik. Sayangnya hal tersebut diganggu oleh noise yang hadir. Memang masih dalam taraf halus, tapi tetap saja mengganggu untuk ukuran ponsel kelas atas.
Sementara pengambilan gambar secara makro, jepratan kamera HTC One E8 sudah cukup detail. Ditambah lagi pewarnaan yang tajam juga sukses membuat hasil gambar tampak cerah. Bisa dibilang pada kondisi ini HTC One E8 layak diacungi jempol.
Berlanjut ke pengambilan gambar di kondisi outdoor, hasilnya juga sama baiknya dengan jepretan makro. Ketajaman warna benar-benar berhasil bikin hasil gambar jadi istimewa, meski pada objek yang biasa saja. Sekilas hampir tak ada kekurangan. Namun saat dilakukan pembesaran, baru kelihatan bahwa detail gambar kurang tajam.
Pun begitu untuk jepretan di kondisi outdoor biasanya hal itu tak terlalu dimasalahkan. Karena pengguna umumnya ingin melihat hasil gambar secara keseluruhan, sedangkan bila ingin fokus pada sebuah objek bisa dengan cara makro.
HTC One E8 memang ditempatkan oleh HTC sebagai versi murah
dari HTC One M8. Namun meski sepenuhnya dibalut plastik, ponsel ini
tetap tampil premium berkat build-quality berkelas ala HTC yang sudah tak diragukan lagi.
Apalagi spesifikasi yang diusungnya juga tak jauh berbeda dengan versi metalnya, bahkan bisa dibilang sama persis. Perbedaan hanya terletak di sektor kameranya yang absen fitur duo-camera 4 MP ultrapixel, dan digantikan oleh kamera 13 MP.
Tapi meski demikian, nyatanya hal itu tak menurunkan kualitas jepretannya. Kamera 13 MP sukses menyodorkan hasil memuaskan, di kondisi outdoor dan pengambilan secara makro. Tapi di kondisi indoor hasilnya agak kurang memuaskan karena adanya noise.
Sementara berbicara performa, saya mengacungkan jempol untuk HTC One E8. Pada kedua pengujian yang dilakukan, yakni menggunakan AnTuTu dan 3D Mark, ponsel ini mampu menorehkan hasil yang bahkan bisa melampui ponsel-ponsel flagship yang harganya lebih tinggi, seperti Galaxy S5, HTC One M8, Xperia Z3, dan iPhone 6.
Padahal rata-rata harga ponsel tersebut berada di kisaran harga lebih dari Rp 7 jutaan. Malahan ada yang harganya tembus Rp 9 jutaan. Sedangkan HTC One E8, saat ini di pasaran dijual pada kisaran Rp 6 jutaan.
Memang bila bicara premium, HTC One E8 masih berada setingkat di bawah ponsel-ponsel premium yang kini beredar. Namun bila mengincar performa dan ingin mengimbangi ponsel-ponsel premium tersebut, rasanya HTC One E8 sangat layak dipertimbangkan. Apalagi konsuman tak perlu membayar lebih mahal untuk mendapat kinerja yang bahkan lebih baik.
Apalagi HTC One E8 juga punya desain yang sangat mirip dengan HTC One M8. Terutama dari tampak depan, baik dari penempatan kamera depan dan sepasang speaker stereo boomsound yang ada di bagian atas dan bawah layarnya.
Yang kurang cuma bezel di bagian pinggirannya. Mungkin bila ada, HTC One E8 akan dikira sebagai HTC One M8 dilihat dari depan. Namun bila melongok ke belakang, konsumen akan disodorkan kelir bernuansa matte yang bikin HTC One E8 mantap di genggaman.
HTC secara pintar juga memberikan aksen warna emas yang melingkari bagian kamera dan juga lampu flash-nya. Pemanis tersebut pun sukses menambah kesan mewah pada HTC One E8.
Tapi jangan harap menemukan fitur duo-camera pada HTC One E8, karena HTC hanya menanamkan sebuah kamera 13 MP sebagai kamera utamanya. Pun begitu soal kualitas jepretannya tak perlu diragukan lagi.
Penempatan slot kartu sim dan micro SD sama seperti HTC One M8 yakni ada di sisi atas kiri dan kanan. Begitu juga tombol power yang terletak di sisi kanan. Sedangkan tombol power berada di sisi atas, namun digeser ke tengah dan dilabur warna emas.
Adapun untuk port micro USB dan jack audio 3,5 mm sama-sama ditempatkan di bagian bawah.
2. Spesifikasi kelas atas
Pilihan memori internalnya adalah 16 GB dan 32 GB. Namun bila dirasa kurang mencukupi, pengguna bisa meningkatkan kapasitasnya lewat slot micro SD yang bisa menelan hingga ukuran 128 GB.
Seperti HTC One M8, versi plastiknya ini juga memiliki bentang layar 5 inch dengan resolusi Full HD (1920x1080 pixel). Tapi untuk sektor kameranya dipangkas oleh HTC dari yang tadinya mengusung fitur duo-camera 4 MP berteknologi ultrapixel, menjadi sebuah kamera 13 MP tanpa teknologi ultrapixel. Pun begitu kamera depannya sama-sama 5 MP.
HTC juga tak luput membenamkan speaker stereo BoomSound yang punya kualitas suara yang sama dengan yang ada di HTC One M8. Namun meski bisa memberi nilai tambah tersendiri, speaker pada ponsel bisa dibilang belum punya daya tarik bagi pengguna. Karena kebanyakan pengguna biasanya lebih mempertimbangkan sektor kamera dan kinerja.
3. Uji benchmark
AnTuTu
Menggunakan AnTuTu, dari pengujian yang di lakukan, HTC One E8 berhasil mencatatkan skor 47661 poin. Menariknya, hasil tersebut malah lebih tinggi dibanding HTC One M8 yang cuma bisa menorehkan skor di angka 43287 poin.
Tak cuma itu, Galaxy S5 yang merupakan andalan Samsung juga dipaksa bertekuk lutut karena hanya sanggup mendapat poin sebesar 42437 poin.
HTC One E8 baru mengaku kalah dari Galaxy Note 4 dengan raihan skor 48622 poin. Tapi seperti diketahui, phablet jagoan Samsung itu telah dibekali prosesor yang lebih tinggi yakni Snapdragon 805, jadi ya wajar saja.
3D Mark Ice Storm Unlimited
Pengujian dengan Ice Storm Unlimited, lagi-lagi HTC One E8 menorehkan hasil mengagumkan. Ponsel ini berhasil mencatatkan skor sebesar 20.672 poin. Skor tersebut bahkan sukses melampaui Galaxy Note 4, Galaxy Note Edge, Galaxy S5, iPhone 6, iPhone 6 Plus, dan juga Xperia Z3.
Rata-rata ponsel kelas atas itu menorehkan skor di angka yang masih di bawah 20 ribu poin. Padahal ada beberapa di antaranya yang malah sudah pakai prosesor Snapdragon 805, yang notabene lebih baik dari Snapdragon 801 yang dipakai HTC One E8.
Adapun yang bisa mengalahkan HTC One E8 adalah Galaxy S5 Plus. Varian terkencang Galaxy S5 ini berhasil menorehkan angka sebesar 21275 poin.
4. Kualitas kamera kelas atas
Hal itu terlihat dari hasil jepretan di kondisi indoor. Secara pewarnaan, jepretan HTC One E8 sebenarnya sudah sangat baik. Sayangnya hal tersebut diganggu oleh noise yang hadir. Memang masih dalam taraf halus, tapi tetap saja mengganggu untuk ukuran ponsel kelas atas.
Sementara pengambilan gambar secara makro, jepratan kamera HTC One E8 sudah cukup detail. Ditambah lagi pewarnaan yang tajam juga sukses membuat hasil gambar tampak cerah. Bisa dibilang pada kondisi ini HTC One E8 layak diacungi jempol.
Berlanjut ke pengambilan gambar di kondisi outdoor, hasilnya juga sama baiknya dengan jepretan makro. Ketajaman warna benar-benar berhasil bikin hasil gambar jadi istimewa, meski pada objek yang biasa saja. Sekilas hampir tak ada kekurangan. Namun saat dilakukan pembesaran, baru kelihatan bahwa detail gambar kurang tajam.
Pun begitu untuk jepretan di kondisi outdoor biasanya hal itu tak terlalu dimasalahkan. Karena pengguna umumnya ingin melihat hasil gambar secara keseluruhan, sedangkan bila ingin fokus pada sebuah objek bisa dengan cara makro.
Apalagi spesifikasi yang diusungnya juga tak jauh berbeda dengan versi metalnya, bahkan bisa dibilang sama persis. Perbedaan hanya terletak di sektor kameranya yang absen fitur duo-camera 4 MP ultrapixel, dan digantikan oleh kamera 13 MP.
Tapi meski demikian, nyatanya hal itu tak menurunkan kualitas jepretannya. Kamera 13 MP sukses menyodorkan hasil memuaskan, di kondisi outdoor dan pengambilan secara makro. Tapi di kondisi indoor hasilnya agak kurang memuaskan karena adanya noise.
Sementara berbicara performa, saya mengacungkan jempol untuk HTC One E8. Pada kedua pengujian yang dilakukan, yakni menggunakan AnTuTu dan 3D Mark, ponsel ini mampu menorehkan hasil yang bahkan bisa melampui ponsel-ponsel flagship yang harganya lebih tinggi, seperti Galaxy S5, HTC One M8, Xperia Z3, dan iPhone 6.
Padahal rata-rata harga ponsel tersebut berada di kisaran harga lebih dari Rp 7 jutaan. Malahan ada yang harganya tembus Rp 9 jutaan. Sedangkan HTC One E8, saat ini di pasaran dijual pada kisaran Rp 6 jutaan.
Memang bila bicara premium, HTC One E8 masih berada setingkat di bawah ponsel-ponsel premium yang kini beredar. Namun bila mengincar performa dan ingin mengimbangi ponsel-ponsel premium tersebut, rasanya HTC One E8 sangat layak dipertimbangkan. Apalagi konsuman tak perlu membayar lebih mahal untuk mendapat kinerja yang bahkan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar