Jika Anda mengidap diabetes dan
memiliki kebiasaan merokok, sebaik segera berhenti! Jika tidak, risiko
mengalami sakit jantung, paru-paru hingga stroke meningkat hingga 2 kali
lipat.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang yang mengidap diabetes tipe 2 dan memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan kematian lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pengidap diabetes yang bukan perokok. Selain itu, peningkatan risiko juga terjadi pada penyumbatan arteri dan gagal jantung.
Risiko tersebut ternyata lebih kecil terjadi pada pengidap diabetes yang telah berhenti merokok. Karena itu jika Anda masih merokok, sebaiknya segera berhenti sekarang juga.
"Kami ingin mengetahui apakah kebiasaan merokok memiliki kaitan dengan kematian dan masalah kardiovaskular pada pasien diabetes, dan apakah berhenti merokok mampu mengurangi risiko tersebut," ujar An Pan, kepala penelitian ini yang juga merupakan seorang profesor di Huazhong Universitas Sains dan Teknologi di Tiongkok,
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation ini menggunakan data dari 89 studi sebelumnya mengenai merokok di kalangan orang dewasa dengan diabetes tipe 2. Tim peneliti menemukan bahwa pengidap diabetes yang merokok memiliki risiko sekitar 1,5 kali lebih tinggi mengalami penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung secara keseluruhan, dan gagal jantung.
Selain itu, mereka juga memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita penyakit arteri perifer, atau berkurangnya aliran darah ke anggota badan, dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Namun angka ini dapat dipangkas hampir setengahnya jika Anda segera berhenti merokok. Sebab, penelitian ini juga menyebutkan bahwa orang yang sudah berhenti merokok memiliki risiko sebesar 1,2 kali terkena penyumbatan arteri dan 1,1 kali risiko penyakit jantung secara keseluruhan, dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
"Dokter yang merawat pasien diabetes mungkin akan fokus pada faktor risiko kardiovaskular atau komplikasi diabetes dan diet serta pengendalian berat badan saja, sementara mereka mengabaikan kebiasaan merokok sebagai faktor risiko lain yang tidak kalah penting," kata Dr Wael Al-Delaimy, kepala divisi kesehatan global di University of California, San Diego.
An Pan mengatakan bahwa kebiasaan merokok masih terbilang umum pada pengidap diabetes, meskipun ada upaya untuk mengurangi kebiasaan ini. Ia dan timnya juga memperkirakan bahwa kebiasaan merokok telah menyumbang 14,6 persen kematian pada pria diabetes dan 3,3 persen kematian pada wanita diabetes di seluruh dunia.
"Jika Anda seorang pasien yang menderita diabetes dan memiliki kebiasaan merokok, atau jika Anda tahu anggota keluarga, teman atau orang lain di sekitar yang diabetes dan merokok, masih ada kesempatan untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut dan menghindari penderitaan atau bahkan kematian dini dengan berhenti merokok,"
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang yang mengidap diabetes tipe 2 dan memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan kematian lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pengidap diabetes yang bukan perokok. Selain itu, peningkatan risiko juga terjadi pada penyumbatan arteri dan gagal jantung.
Risiko tersebut ternyata lebih kecil terjadi pada pengidap diabetes yang telah berhenti merokok. Karena itu jika Anda masih merokok, sebaiknya segera berhenti sekarang juga.
"Kami ingin mengetahui apakah kebiasaan merokok memiliki kaitan dengan kematian dan masalah kardiovaskular pada pasien diabetes, dan apakah berhenti merokok mampu mengurangi risiko tersebut," ujar An Pan, kepala penelitian ini yang juga merupakan seorang profesor di Huazhong Universitas Sains dan Teknologi di Tiongkok,
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation ini menggunakan data dari 89 studi sebelumnya mengenai merokok di kalangan orang dewasa dengan diabetes tipe 2. Tim peneliti menemukan bahwa pengidap diabetes yang merokok memiliki risiko sekitar 1,5 kali lebih tinggi mengalami penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung secara keseluruhan, dan gagal jantung.
Selain itu, mereka juga memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita penyakit arteri perifer, atau berkurangnya aliran darah ke anggota badan, dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Namun angka ini dapat dipangkas hampir setengahnya jika Anda segera berhenti merokok. Sebab, penelitian ini juga menyebutkan bahwa orang yang sudah berhenti merokok memiliki risiko sebesar 1,2 kali terkena penyumbatan arteri dan 1,1 kali risiko penyakit jantung secara keseluruhan, dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
"Dokter yang merawat pasien diabetes mungkin akan fokus pada faktor risiko kardiovaskular atau komplikasi diabetes dan diet serta pengendalian berat badan saja, sementara mereka mengabaikan kebiasaan merokok sebagai faktor risiko lain yang tidak kalah penting," kata Dr Wael Al-Delaimy, kepala divisi kesehatan global di University of California, San Diego.
An Pan mengatakan bahwa kebiasaan merokok masih terbilang umum pada pengidap diabetes, meskipun ada upaya untuk mengurangi kebiasaan ini. Ia dan timnya juga memperkirakan bahwa kebiasaan merokok telah menyumbang 14,6 persen kematian pada pria diabetes dan 3,3 persen kematian pada wanita diabetes di seluruh dunia.
"Jika Anda seorang pasien yang menderita diabetes dan memiliki kebiasaan merokok, atau jika Anda tahu anggota keluarga, teman atau orang lain di sekitar yang diabetes dan merokok, masih ada kesempatan untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut dan menghindari penderitaan atau bahkan kematian dini dengan berhenti merokok,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar