Ini gangguan tidur yang disertai tanda sulit bernapas.
Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang namanya mungkin belum akrab di telinga, namun gejalanya sudah banyak dialami beberapa dari kita.
Ia adalah gangguan tidur yang ditandai beberapa hal yang mungkin awalnya Anda kira wajar. Apa saja gejala itu? Ini ulasannya, yang dikutip dari Huffington Post.
Mulut kering saat pagi
Pernah merasa mulut sangat kering dan tenggorokan sakit ketika bangun pagi hari? Jika ya, waspadai gejala sleep apnea. Hal ini biasa diikuti rasa haus
berlebihan, yang bisa menyebabkan peradangan di tenggorokan. Jika sudah terjadi ini, sebaiknya segera periksa.
Pusing ketika bangun tidur
Hal yang satu ini seringkali membuat para penderita salah kaprah. "Pasien banyak yang mengeluhkan tidak bisa tidur karena pusing, padahal pusing itulah penyebab gangguan tidur mereka," ujar Jeanetta Rains, Ph, D., peneliti yang mengamati gangguan tidur pada beberapa orang, di mana 67 persen yang mengalami pusing, ternyata didiagnosa mengidap sleep apnea.
Sulit fokus
Tak hanya pada penderita sleep apnea, kesulitan dalam fokus dan menyimak sesuatu akan terjadi pada seseorang yang memiliki masalah pada tidurnya. Oleh sebab itu, sebaiknya pola dan durasi tidur dikontrol dan diseimbangkan, agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan otak.
Sulit mengontrol emosi
Selain kesulitan dalam memusatkan perhatian, gangguan ini juga bisa memengaruhi emosi dan mood penderitanya. Jadi jangan heran bila tiba-tiba Anda merasa tidak mood, marah, atau cemas berlebihan. Jika terjadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter khusus, sebelum gejalanya bertambah parah lagi. (ren)
Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang namanya mungkin belum akrab di telinga, namun gejalanya sudah banyak dialami beberapa dari kita.
Ia adalah gangguan tidur yang ditandai beberapa hal yang mungkin awalnya Anda kira wajar. Apa saja gejala itu? Ini ulasannya, yang dikutip dari Huffington Post.
Mulut kering saat pagi
Pernah merasa mulut sangat kering dan tenggorokan sakit ketika bangun pagi hari? Jika ya, waspadai gejala sleep apnea. Hal ini biasa diikuti rasa haus
berlebihan, yang bisa menyebabkan peradangan di tenggorokan. Jika sudah terjadi ini, sebaiknya segera periksa.
Pusing ketika bangun tidur
Hal yang satu ini seringkali membuat para penderita salah kaprah. "Pasien banyak yang mengeluhkan tidak bisa tidur karena pusing, padahal pusing itulah penyebab gangguan tidur mereka," ujar Jeanetta Rains, Ph, D., peneliti yang mengamati gangguan tidur pada beberapa orang, di mana 67 persen yang mengalami pusing, ternyata didiagnosa mengidap sleep apnea.
Sulit fokus
Tak hanya pada penderita sleep apnea, kesulitan dalam fokus dan menyimak sesuatu akan terjadi pada seseorang yang memiliki masalah pada tidurnya. Oleh sebab itu, sebaiknya pola dan durasi tidur dikontrol dan diseimbangkan, agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan otak.
Sulit mengontrol emosi
Selain kesulitan dalam memusatkan perhatian, gangguan ini juga bisa memengaruhi emosi dan mood penderitanya. Jadi jangan heran bila tiba-tiba Anda merasa tidak mood, marah, atau cemas berlebihan. Jika terjadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter khusus, sebelum gejalanya bertambah parah lagi. (ren)
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com)
- Dr Thu Quach, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Stanford dan
Institut Pencegahan Kanker California, mengatakan, produk perawatan
kuku mengandung racun dan bahan-bahan berpotensi bahaya, yaitu toulena,
formaldehida (formalin), dan dibutil phthalate yang dikenal sebagai
toxic trio.
Dilansir The Daily Mail, Thu mengatakan, paparan terhadap bahan-bahan kimia itu bisa merusak sistem syaraf, hormon dan dikaitkan dengan penyakit degeneratif, diantaranya kanker dan gangguan kesuburan.
Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan untuk menghasilkan hasil yang halus pada kuku dan menjaga pigmen -warna- terpisah di dalam botol. Namun bahan itu bisa mempengaruhi pusat sistem syaraf dan menyebabkan bahaya reproduksi.
Bahan kimia itu biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin. Formaldehida, karsinogen yang terkenal, digunakan sebagai agen pengeras kuku dan disinfektan untuk alat-alat perawatan kuku. Paparan terhadap dibutil phthalate yang ditambahkan pada kuteks dapat menampilkan fleksibilitas dan dikaitkan pada masalah kesuburan.
Mereka juga mempunyai masalah berpikir dan ingatan, simptom syaraf, mual, masalah pernafasan, kanker, dan kontraksi otot yang tidak terkontrol sampai gangguan reproduksi dan proses perkembangan.
Sejumlah riset, termasuk Institut Pencegahan Kanker Californi telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada para pekerja tersebut. Gejala akut itu antara lain meliputi sakit kepala, masalah pernafasan, dan iritasi kulit, umumnya diasosiasikan dengan terlalu banyak paparan pada zat pelarut yang digunakan pada produk-produk tersebut.
Penelitian juga menunjukan bahwa bekerja di salon berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, termasuk kelahiran spontan, kelahiran prematur dan bayi yang lebih kecil juga termasuk komplikasi kehamilan. Paparan dan efek kesehatan sudah cukup bagi badan pemerintahan, termasuk Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) untuk berinvestasi pada penelitian dan jangkauan ke salon-salon.
Meski riset tidak selalu memberikan jawaban pasti terhadap hubungan antara paparan dari tempat bekerja dan masalah kesehatan, sulit mengabaikan pola dalam cerita itu. [antaranews]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpuf
Dilansir The Daily Mail, Thu mengatakan, paparan terhadap bahan-bahan kimia itu bisa merusak sistem syaraf, hormon dan dikaitkan dengan penyakit degeneratif, diantaranya kanker dan gangguan kesuburan.
Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan untuk menghasilkan hasil yang halus pada kuku dan menjaga pigmen -warna- terpisah di dalam botol. Namun bahan itu bisa mempengaruhi pusat sistem syaraf dan menyebabkan bahaya reproduksi.
Bahan kimia itu biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin. Formaldehida, karsinogen yang terkenal, digunakan sebagai agen pengeras kuku dan disinfektan untuk alat-alat perawatan kuku. Paparan terhadap dibutil phthalate yang ditambahkan pada kuteks dapat menampilkan fleksibilitas dan dikaitkan pada masalah kesuburan.
Para pekerja salon kecantikan kuku membayar dengan harga sangat mahal dalam bentuk kesehatan mereka. Paparan terhadap produk perawatan kuku dengan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan sejumlah efek eksehatan, mulai dari iritasi kulit, cidera mata, dan reaksi alergiPara pekerja salon kecantikan kuku membayar dengan harga sangat mahal dalam bentuk kesehatan mereka. Paparan terhadap produk perawatan kuku dengan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan sejumlah efek eksehatan, mulai dari iritasi kulit, cidera mata, dan reaksi alergi.
Mereka juga mempunyai masalah berpikir dan ingatan, simptom syaraf, mual, masalah pernafasan, kanker, dan kontraksi otot yang tidak terkontrol sampai gangguan reproduksi dan proses perkembangan.
Sejumlah riset, termasuk Institut Pencegahan Kanker Californi telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada para pekerja tersebut. Gejala akut itu antara lain meliputi sakit kepala, masalah pernafasan, dan iritasi kulit, umumnya diasosiasikan dengan terlalu banyak paparan pada zat pelarut yang digunakan pada produk-produk tersebut.
Penelitian juga menunjukan bahwa bekerja di salon berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, termasuk kelahiran spontan, kelahiran prematur dan bayi yang lebih kecil juga termasuk komplikasi kehamilan. Paparan dan efek kesehatan sudah cukup bagi badan pemerintahan, termasuk Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) untuk berinvestasi pada penelitian dan jangkauan ke salon-salon.
Meski riset tidak selalu memberikan jawaban pasti terhadap hubungan antara paparan dari tempat bekerja dan masalah kesehatan, sulit mengabaikan pola dalam cerita itu. [antaranews]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpuf
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com)
- Dr Thu Quach, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Stanford dan
Institut Pencegahan Kanker California, mengatakan, produk perawatan
kuku mengandung racun dan bahan-bahan berpotensi bahaya, yaitu toulena,
formaldehida (formalin), dan dibutil phthalate yang dikenal sebagai
toxic trio.
Dilansir The Daily Mail, Thu mengatakan, paparan terhadap bahan-bahan kimia itu bisa merusak sistem syaraf, hormon dan dikaitkan dengan penyakit degeneratif, diantaranya kanker dan gangguan kesuburan.
Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan untuk menghasilkan hasil yang halus pada kuku dan menjaga pigmen -warna- terpisah di dalam botol. Namun bahan itu bisa mempengaruhi pusat sistem syaraf dan menyebabkan bahaya reproduksi.
Bahan kimia itu biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin. Formaldehida, karsinogen yang terkenal, digunakan sebagai agen pengeras kuku dan disinfektan untuk alat-alat perawatan kuku. Paparan terhadap dibutil phthalate yang ditambahkan pada kuteks dapat menampilkan fleksibilitas dan dikaitkan pada masalah kesuburan.
Mereka juga mempunyai masalah berpikir dan ingatan, simptom syaraf, mual, masalah pernafasan, kanker, dan kontraksi otot yang tidak terkontrol sampai gangguan reproduksi dan proses perkembangan.
Sejumlah riset, termasuk Institut Pencegahan Kanker Californi telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada para pekerja tersebut. Gejala akut itu antara lain meliputi sakit kepala, masalah pernafasan, dan iritasi kulit, umumnya diasosiasikan dengan terlalu banyak paparan pada zat pelarut yang digunakan pada produk-produk tersebut.
Penelitian juga menunjukan bahwa bekerja di salon berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, termasuk kelahiran spontan, kelahiran prematur dan bayi yang lebih kecil juga termasuk komplikasi kehamilan. Paparan dan efek kesehatan sudah cukup bagi badan pemerintahan, termasuk Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) untuk berinvestasi pada penelitian dan jangkauan ke salon-salon.
Meski riset tidak selalu memberikan jawaban pasti terhadap hubungan antara paparan dari tempat bekerja dan masalah kesehatan, sulit mengabaikan pola dalam cerita itu. [antaranews]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpufBahayanya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan KesuburanBahayanya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan Kesuburan
Dilansir The Daily Mail, Thu mengatakan, paparan terhadap bahan-bahan kimia itu bisa merusak sistem syaraf, hormon dan dikaitkan dengan penyakit degeneratif, diantaranya kanker dan gangguan kesuburan.
Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan untuk menghasilkan hasil yang halus pada kuku dan menjaga pigmen -warna- terpisah di dalam botol. Namun bahan itu bisa mempengaruhi pusat sistem syaraf dan menyebabkan bahaya reproduksi.
Bahan kimia itu biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin. Formaldehida, karsinogen yang terkenal, digunakan sebagai agen pengeras kuku dan disinfektan untuk alat-alat perawatan kuku. Paparan terhadap dibutil phthalate yang ditambahkan pada kuteks dapat menampilkan fleksibilitas dan dikaitkan pada masalah kesuburan.
Para pekerja salon kecantikan kuku membayar dengan harga sangat mahal dalam bentuk kesehatan mereka. Paparan terhadap produk perawatan kuku dengan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan sejumlah efek eksehatan, mulai dari iritasi kulit, cidera mata, dan reaksi alergiPara pekerja salon kecantikan kuku membayar dengan harga sangat mahal dalam bentuk kesehatan mereka. Paparan terhadap produk perawatan kuku dengan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan sejumlah efek eksehatan, mulai dari iritasi kulit, cidera mata, dan reaksi alergi.
Mereka juga mempunyai masalah berpikir dan ingatan, simptom syaraf, mual, masalah pernafasan, kanker, dan kontraksi otot yang tidak terkontrol sampai gangguan reproduksi dan proses perkembangan.
Sejumlah riset, termasuk Institut Pencegahan Kanker Californi telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada para pekerja tersebut. Gejala akut itu antara lain meliputi sakit kepala, masalah pernafasan, dan iritasi kulit, umumnya diasosiasikan dengan terlalu banyak paparan pada zat pelarut yang digunakan pada produk-produk tersebut.
Penelitian juga menunjukan bahwa bekerja di salon berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, termasuk kelahiran spontan, kelahiran prematur dan bayi yang lebih kecil juga termasuk komplikasi kehamilan. Paparan dan efek kesehatan sudah cukup bagi badan pemerintahan, termasuk Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) untuk berinvestasi pada penelitian dan jangkauan ke salon-salon.
Meski riset tidak selalu memberikan jawaban pasti terhadap hubungan antara paparan dari tempat bekerja dan masalah kesehatan, sulit mengabaikan pola dalam cerita itu. [antaranews]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpufBahayanya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan KesuburanBahayanya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan Kesuburan
Waspada
Bahaya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan Kesuburan - See
more at:
http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpuf
Waspada
Bahaya Kuteks Kuku, Bisa Sebabkan Kanker dan Gangguan Kesuburan - See
more at:
http://www.voa-islam.com/read/health/2015/05/25/37192/waspada-bahaya-kuteks-kuku-bisa-sebabkan-kanker-dan-gangguan-kesuburan/#sthash.mwApBnGx.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar