Survei yang dilakukan situs belanja sex toys, Lovehoney, belum lama ini
mengungkapkan fakta bahwa ada perbedaan besar soal gairah seks pria dan
wanita dalam hal waktu. Penelitian tersebut menunjukkan, pria lebih mood untuk bercinta di pagi hari, sekitar pukul 07.54 sedangkan wanita pada malam hari, pukul 23.21.
Mengapa perbedaan gairah seks ini bisa terjadi? Pada pria, alasannya lebih karena faktor biologis. Semakin baik kualitas tidurnya maka hasrat seks di pagi hari juga makin tinggi. Hal itu karena level testosteron pria meningkat hingga 15 persen di pagi hari, ketika malam harinya ia tidur nyenyak.
Sementara wanita, gairah seksnya lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi psikis. Seks di malam hari membuat wanita merasa lebih 'aman'. Sebagian wanita merasa tidak percaya diri jika harus bercinta di tempat yang terang, umumnya karena mereka merasa minder dengan bentuk tubuh.
Seks di malam hari memungkinkan bentuk tubuh jadi tersamarkan karena mereka bisa meminta pasangan untuk bercinta dengan lampu dimatikan. Ketika seorang wanita merasa bentuk tubuhnya menarik, maka besar kemungkinannya, mereka akan lebih banyak berinisiatif untuk mengajak bercinta lebih dulu.
"Bagi wanita, faktor terbesar yang memengaruhi gairah seksnya adalah imeh tubuh dan seberapa menarik ia melihat dirinya sendiri," ujar konsultan seks dan ginekolog Gabrielle Downey, seperti dikutip dari Female First.
Gabrielle menambahkan, dalam bercinta, wanita umumnya lebih mengutamakan alasan. Untuk apa dia bercinta? Apakah dengan bercinta bisa lebih mendekatkannya dengan pasangan secara emosional? Apakah kepuasan batinnya terpenuhi? Seks juga dianggap wanita sebagai bentuk ungkapan cinta.
"Pria lebih mementingkan tempat bercinta. Dan saya rasa pendapat itu benar," ucap Gabriel.
Apakah Anda setuju dengan pendapat di atas?
Mengapa perbedaan gairah seks ini bisa terjadi? Pada pria, alasannya lebih karena faktor biologis. Semakin baik kualitas tidurnya maka hasrat seks di pagi hari juga makin tinggi. Hal itu karena level testosteron pria meningkat hingga 15 persen di pagi hari, ketika malam harinya ia tidur nyenyak.
Sementara wanita, gairah seksnya lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi psikis. Seks di malam hari membuat wanita merasa lebih 'aman'. Sebagian wanita merasa tidak percaya diri jika harus bercinta di tempat yang terang, umumnya karena mereka merasa minder dengan bentuk tubuh.
Seks di malam hari memungkinkan bentuk tubuh jadi tersamarkan karena mereka bisa meminta pasangan untuk bercinta dengan lampu dimatikan. Ketika seorang wanita merasa bentuk tubuhnya menarik, maka besar kemungkinannya, mereka akan lebih banyak berinisiatif untuk mengajak bercinta lebih dulu.
"Bagi wanita, faktor terbesar yang memengaruhi gairah seksnya adalah imeh tubuh dan seberapa menarik ia melihat dirinya sendiri," ujar konsultan seks dan ginekolog Gabrielle Downey, seperti dikutip dari Female First.
Gabrielle menambahkan, dalam bercinta, wanita umumnya lebih mengutamakan alasan. Untuk apa dia bercinta? Apakah dengan bercinta bisa lebih mendekatkannya dengan pasangan secara emosional? Apakah kepuasan batinnya terpenuhi? Seks juga dianggap wanita sebagai bentuk ungkapan cinta.
"Pria lebih mementingkan tempat bercinta. Dan saya rasa pendapat itu benar," ucap Gabriel.
Apakah Anda setuju dengan pendapat di atas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar