Setelah Gojek dan Grabbike, kini ada lagi layanan ojek ONLINE ,layanan jasa
antar ojek berbasis aplikasi mobile terbaru, Blujek. Layanan ini
diluncurkan dua pendirinya Garrett Kartono dan Michael Manuhutu di
Jakarta,
Meski menggunakan prinsip bisnis serupa, Garrett mengatakan Blujek bukan hadir sebagai pesaing dua pendahulunya maupun ojek pangkalan. "Kalau saya lihat bukan menjadi
kompetitor, namun untuk melayani masyarakat yang cepat," ujar Garrett Kartono,
Menurut Garrett, pangsa pasar di DKI Jakarta masih luas. Sebab sebanyak 20 juta orang memenuhi Jakarta siang hari, sedangkan malam 13 juta orang. Untuk meraih pangsa pasar itu, pihaknya menargetkan ada 4.000 pengendara Blujek hingga akhir tahun.
Garret mengatakan, masalah persaingan hanya pada pemasaran saja. Artinya ada strategi yang berbeda dengan ojek online lain. Selain itu, dia berharap agar kedepannya Blujek akan dapat berkembang di seluruh Indonesia. Atau mungkin dapat berkembang di dunia. "Itu harapan kami,"
Pendiri lain, Michael, menambahkan bahwa pihaknya tidak akan bersaing dengan perusahaan lain. Kata Michael, Gojek dan Gribbike adalah partner secara tak langsung. "Kita mempunyai visi dan misi yang sama untuk mengurangi kemacetan," kata dia.
Terkait kabar perilaku pengendara nakal, atau melakukan order fiktif, Manuhutu mengatakan itu hanya terjadi saat promosi. Namun kalau sudah normal, tidak efektif cara seperti itu dan tidak akan berguna. Caranya, dengan menyediakan sistem aplikasi agar para rider dapat terpantau dari pusat.
Seperti perusahaan sejenis lain, Blujek menerapkan sistem bagi hasil yakni 80 persen untuk pengendara dan 20 persen untuk perusahaan.
Meski menggunakan prinsip bisnis serupa, Garrett mengatakan Blujek bukan hadir sebagai pesaing dua pendahulunya maupun ojek pangkalan. "Kalau saya lihat bukan menjadi
kompetitor, namun untuk melayani masyarakat yang cepat," ujar Garrett Kartono,
Menurut Garrett, pangsa pasar di DKI Jakarta masih luas. Sebab sebanyak 20 juta orang memenuhi Jakarta siang hari, sedangkan malam 13 juta orang. Untuk meraih pangsa pasar itu, pihaknya menargetkan ada 4.000 pengendara Blujek hingga akhir tahun.
Garret mengatakan, masalah persaingan hanya pada pemasaran saja. Artinya ada strategi yang berbeda dengan ojek online lain. Selain itu, dia berharap agar kedepannya Blujek akan dapat berkembang di seluruh Indonesia. Atau mungkin dapat berkembang di dunia. "Itu harapan kami,"
Pendiri lain, Michael, menambahkan bahwa pihaknya tidak akan bersaing dengan perusahaan lain. Kata Michael, Gojek dan Gribbike adalah partner secara tak langsung. "Kita mempunyai visi dan misi yang sama untuk mengurangi kemacetan," kata dia.
Terkait kabar perilaku pengendara nakal, atau melakukan order fiktif, Manuhutu mengatakan itu hanya terjadi saat promosi. Namun kalau sudah normal, tidak efektif cara seperti itu dan tidak akan berguna. Caranya, dengan menyediakan sistem aplikasi agar para rider dapat terpantau dari pusat.
Seperti perusahaan sejenis lain, Blujek menerapkan sistem bagi hasil yakni 80 persen untuk pengendara dan 20 persen untuk perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar