Terhindar dari serangan siber ternyata tak sulit. Hal paling mudah yang
harus Anda lakukan adalah cukup dengan memperbarui antivirus yang
dimiliki atau bahkan firewall dalam komputer secara rutin.
"Karena serangan siber biasanya memasukan virus atau malware kedalam komputer," terang Senior Industry Analyst Cyber Security Practice Frost and Sullivan (sebuah lembaga riset dan konsultasi),
Charles mengatakan antivirus atau firewall yang kini tersedia di Indonesia sebenarnya cukup efektif untuk menangkal serangan di dunia virtual tersebut. Lanjutnya, sayangnya masyarakat kerap enggan untuk memperbarui sistem keamanan mereka.
"Ininlah yang membuat Indonesia rentan terhadap serangan siber bahkan hingga ke sektor Industri," kata Charles.
Charles mengatakan pembaruan sistem dari vendor keamanan kerap disertai dengan penyetelan ulang sistem keamanan itu sendiri. Hal ini, terangnya, yang juga dihindari oleh masyarakat juga di Indonesia.
"Mereka biasanya tak mau ribet untuk menyetel ulang sistem keamanan yang sudan di-'update' itu," jelasnya.
Charles mengatakan hal tersebut juga terjadi di Singapura. Namun, tambahnya, tren disana kini berganti. Lanjutnya, industri kerap menyewa professional dari luar perusahaan untuk memastikan keamanan sistem mereka, meski terbilang lebih mahal.
"Sehingga mereka tak perlu repot mengeset ulang sistem keamanan setelah diperbarui. Bahkan mudah bagi perusahaan disana untuk terus mengikuti perkembangan kejahatan di dunia maya,"
"Karena serangan siber biasanya memasukan virus atau malware kedalam komputer," terang Senior Industry Analyst Cyber Security Practice Frost and Sullivan (sebuah lembaga riset dan konsultasi),
Charles mengatakan antivirus atau firewall yang kini tersedia di Indonesia sebenarnya cukup efektif untuk menangkal serangan di dunia virtual tersebut. Lanjutnya, sayangnya masyarakat kerap enggan untuk memperbarui sistem keamanan mereka.
"Ininlah yang membuat Indonesia rentan terhadap serangan siber bahkan hingga ke sektor Industri," kata Charles.
Charles mengatakan pembaruan sistem dari vendor keamanan kerap disertai dengan penyetelan ulang sistem keamanan itu sendiri. Hal ini, terangnya, yang juga dihindari oleh masyarakat juga di Indonesia.
"Mereka biasanya tak mau ribet untuk menyetel ulang sistem keamanan yang sudan di-'update' itu," jelasnya.
Charles mengatakan hal tersebut juga terjadi di Singapura. Namun, tambahnya, tren disana kini berganti. Lanjutnya, industri kerap menyewa professional dari luar perusahaan untuk memastikan keamanan sistem mereka, meski terbilang lebih mahal.
"Sehingga mereka tak perlu repot mengeset ulang sistem keamanan setelah diperbarui. Bahkan mudah bagi perusahaan disana untuk terus mengikuti perkembangan kejahatan di dunia maya,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar